Panduan Lengkap Biosaka
Biosaka — Panduan Lengkap
Semua yang perlu Anda tahu tentang Biosaka: definisi, cara buat, bahan, manfaat, dosis, waktu pakai, asal & penemu, dan tips praktis.
Definisi singkat
Biosaka adalah elisitor organik berbasis ekstrak tanaman lokal (rerumputan, daun sehat, gulma hijau) yang dibuat secara manual dengan tangan dalam air. Biosaka berfungsi untuk merangsang pertahanan alami tanaman serta mendukung pertumbuhan yang sehat, dan telah banyak digunakan petani di Indonesia sejak awal 2020-an.
Biosaka bukan pupuk kimia ataupun fermentasi cairan; ia dibuat murni dari interaksi tangan, air, dan daun.
Cara buat (protokol asli)
- Pilih minimal 5 jenis daun/rerumputan sehat (tidak berpenyakit atau berlubang).
- Ambil ±5% bahan daun (±2,5 ons) untuk 5 liter air bersih (95%).
- Masukkan bahan ke dalam air, lalu remas dengan tangan selama 30–60 menit tanpa berganti orang dan tanpa mengangkat tangan, sampai cairan homogen.
- Tanda jadi: warna cokelat gelap merata, sedikit berbusa, tidak mengendap, dan tidak mengeluarkan gas.
- Saring dan simpan dalam wadah bersih; cairan hasil inilah yang disebut Biosaka.
Tidak perlu tambahan gula, EM4, atau fermentasi. Proses manual inilah ciri khas Biosaka.
Bahan
- Daun atau rerumputan sehat (5 jenis atau lebih).
- Air bersih (air hujan lebih disukai, volume ±95%).
- Tangan manusia sebagai media pengolah (tanpa alat mekanik).
Manfaat utama
- Meningkatkan imunitas dan daya tahan alami tanaman.
- Meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif.
- Mengurangi penggunaan pupuk kimia dan biaya produksi.
- Mendukung pertanian organik yang ramah lingkungan.
Dosis & waktu penggunaan
- Dosis: 40 mL Biosaka per 15 L air.
- Frekuensi: 7 kali aplikasi per musim tanam.
- Waktu: mulai umur tanaman 7–10 hari setelah tanam, dengan interval 10–14 hari.
- Cara semprot: semprotkan dengan nozzle kabut minimal 1 meter di atas tanaman, arah semprot ke atas agar jatuh seperti embun.
Lakukan di pagi atau sore hari untuk hasil terbaik.
Asal, penemu & sejarah singkat
Biosaka dikembangkan oleh petani Indonesia bersama peneliti dan penyuluh sejak awal 2020-an. Awalnya diperkenalkan sebagai inovasi lokal untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Tidak ada penemu tunggal, melainkan gerakan bersama yang berakar dari praktik pertanian tradisional dan penelitian universitas serta dinas pertanian daerah.
Hal penting & tips praktis
- Gunakan daun sehat, jangan gunakan daun sakit atau berjamur.
- Proses peremasan harus dilakukan dengan sabar, penuh konsentrasi, bahkan sering disertai doa.
- Simpan hasil Biosaka di tempat teduh dan gunakan dalam waktu 1–2 bulan.
- Hindari mencampur langsung dengan pestisida kimia keras.
- Lakukan uji coba di sebagian kecil tanaman sebelum aplikasi luas.
Comments
Post a Comment