Manfaat JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi)

JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi): Pengertian, Penemu, Cara Buat, Manfaat

JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi)

Pengertian, penemu, tahun, bahan, cara membuat, lama proses, dosis, manfaat, aplikasi, penyimpanan, dan FAQ

POC PGPR Air Leri Pertanian Organik

Ringkasan Cepat

KepanjanganJamur Kaberuntungan Badi
PenemuAba Junaidi Sahidj (Situbondo, Jawa Timur, Indonesia)
Tahun Penemuan± 2016 (awal kemunculan; dipublikasikan luas 2021–2023)
TipePupuk Organik Cair (POC)/biopestisida berbasis air cucian beras (leri)
Inti ManfaatMeningkatkan vigor tanaman, membantu menekan penyakit layu (mis. fusarium), memperkaya mikroba tanah, memperpanjang umur produksi

Apa itu JAKABA?

JAKABA adalah kultur mikroba/biomassa yang tumbuh dari air cucian beras (leri) melalui proses fermentasi sederhana. Secara tradisi digolongkan sebagai “jamur” dengan penampakan seperti koral berwarna cokelat (atas) dan kehijauan (bawah). Dalam praktik, JAKABA digunakan sebagai pupuk organik cair dan agen hayati pada berbagai komoditas.

Penemu & Tahun Penemuan

JAKABA dikaitkan dengan Aba Junaidi Sahidj, petani organik dari Desa Kedungdowo, Arjasa, Situbondo (Jawa Timur). Menurut berbagai publikasi dan wawancara, JAKABA ditemukan secara tidak sengaja saat membuat larutan PGPR sekitar akhir 2016, lalu dipopulerkan kepada petani sejak 2021.

WilayahSitubondo, Jawa Timur, Indonesia
KonteksTransisi dari input kimia ke organik; eksperimen PGPR
Penamaan“Jamur Keberuntungan Abadi” (JAKABA)

Bahan & Alat

Bahan Utama

  • Air cucian beras (air leri) segar 5–10 L
  • Dedak halus 100–200 g (opsional, sebagai pakan mikroba)
  • Akar-akaran (mis. akar bambu) segenggam — opsional
  • Air bersih tambahan secukupnya

Peralatan

  • Wadah makanan-grade berpenutup longgar (ember/galon)
  • Saringan kasar, sendok pengaduk
  • Botol gelap untuk penyimpanan
  • Label & tanggal pembuatan

Catatan: Beberapa praktisi hanya memakai air leri tanpa tambahan apapun; yang lain menambah dedak/akar untuk memperkaya substrat.

Cara Membuat (Batch Indukan)

  1. Siapkan substrat: Tampung air cucian beras pertama (paling keruh). Jika ingin, larutkan dedak tipis-tipis.
  2. Inokulasi alami: Masukkan potongan kecil akar bambu (opsional). Biarkan permukaan kontak udara; tutup tidak rapat.
  3. Fermentasi: Simpan di tempat teduh bersirkulasi udara, suhu ruang. Jangan dikocok. Aduk ringan 1×/hari bila perlu.
  4. Pantau pertumbuhan: Dalam beberapa hari–minggu akan muncul gumpalan mirip koral. Itulah biomassa “Jakaba”.
  5. Panen & perbanyak: Ambil sebagian biomassa sebagai bibit ke wadah baru berisi air leri segar untuk memperbanyak stok.
Pro Tip: Gunakan air leri fresh, wadah bersih, dan hindari kontaminasi minyak/sabun agar pertumbuhan stabil.

Lama Proses & Ciri Matang

  • Waktu: 5–21 hari (tergantung suhu, substrat, dan inokulum).
  • Ciri visual: Gumpalan cokelat kehijauan seperti koral; tekstur kenyal–rapuh; bau fermentasi ringan (tidak busuk).
  • Siap pakai: Larutan indukan bening-krem, tidak berlendir berlebihan, biomassa tampak sehat.

Dosis & Cara Aplikasi

Umum (Siraman/Drip)

  • Encerkan 1:10 s/d 1:20 (1 L Jakaba : 10–20 L air)
  • Aplikasikan ke media/perakaran setiap 7–14 hari

Semprot Daun

  • Encerkan 1:20 s/d 1:30
  • Semprot pagi/sore; hindari matahari terik

Kombinasi & Larangan

  • Boleh dikombinasikan dengan kompos teh/POC lain dosis ringan
  • Hindari pencampuran langsung dengan pestisida/AB mix pH ekstrem
  • Uji coba skala kecil sebelum aplikasi luas

Manfaat Utama yang Sering Dilaporkan

  • Mendorong pertumbuhan tanaman kerdil dan vigor vegetatif
  • Membantu menekan penyakit tular tanah (mis. layu Fusarium)
  • Meningkatkan keragaman & aktivitas mikroba tanah yang menguntungkan
  • Berpotensi memperpanjang umur produksi tanaman

Efek nyata dipengaruhi oleh varietas, lingkungan, manajemen nutrisi, dan konsistensi aplikasi.

Penyimpanan & Umur Simpan

  • Simpan di botol gelap bertutup, suhu ruang sejuk/lemari es
  • Jauhkan dari sinar matahari langsung
  • Gunakan dalam 1–3 bulan untuk potensi terbaik; perbaharui kultur secara berkala

Catatan Ilmiah & Kehati-hatian

  • Istilah “jamur” pada JAKABA bersifat tradisional/visual; secara mikrobiologis bisa berupa komunitas mikroba (bakteri/jamur/biopelikel) yang tumbuh pada substrat air leri.
  • Validasi ilmiah formal masih berkembang; lakukan uji coba kecil, dokumentasikan dosis & hasil di lahan sendiri.
  • Pastikan kebersihan agar tidak terjadi kontaminasi patogen.

FAQ

Apakah JAKABA harus memakai akar bambu?

Tidak wajib. Banyak praktisi hanya memakai air leri; penambahan akar/dedak dapat memperkaya substrat namun bukan syarat mutlak.

Berapa kali aplikasi terbaik?

Umumnya 1–2 minggu sekali. Pada fase rawan penyakit bisa ditingkatkan frekuensinya dengan tetap memperhatikan respon tanaman.

Apakah aman untuk tanaman buah & sayur?

Secara praktik lapangan: ya, selama pengenceran tepat dan larutan tidak terkontaminasi. Selalu uji skala kecil lebih dulu.

Referensi & Bacaan Lanjutan (non-akademik & media)

  • Profil & kisah penemuan (Aba Junaidi Sahidj) – artikel & wawancara
  • Artikel dinas/komunitas pertanian mengenai manfaat & cara pembuatan
  • Video demonstrasi pembuatan & aplikasi lapang

Referensi lengkap dapat ditambahkan sesuai kebutuhan publikasi.

© belajarglobal.com — Konten dapat disesuaikan ulang (topik & subtopik) jika diperlukan.

Comments

Popular posts from this blog

POC Buah Jeruk Kurang Air

Hormon Tumbuh pada Tumbuhan v1

Tanaman Kipahit: Manfaat & Pupuk v1