Katalis: Panduan Penggunaan & Jenis

Panduan Penggunaan Katalis

Panduan Penggunaan Katalis

Produk tersedia dalam kemasan 5 liter dan 25 liter, dengan harga Rp20.000 per liter.

Katalis perlu diberi aerator atau diaduk setiap pagi dan sore selama 14 hari sebelum digunakan.

Dosis Aplikasi di Lapangan:
Untuk semua produk yang menggunakan Katalis, gunakan 250 ml produk dari katalis yang dicampur dengan 15 liter air. Aplikasikan dengan cara penyiraman atau penyemprotan ke tanah.

Katalis 1 - Untuk Pembuatan Kompos Padat dan Kompos Cair (Urea Cair)

Bahan (untuk kolam ukuran 2x3x1 m): kohe ayam petelur 10 karung, kohe ayam pedaging 40 karung, urin sapi 40 liter, urin kambing 10 liter, katalis 1 volume 50 liter, air secukupnya. Jika kohe kering, tambahkan air 10–15 liter. Atau gunakan perbandingan bahan: 1:4:4:1:5 sesuai satuan.

Katalis 2 – Untuk Pembuatan Pembenah Tanah

Bahan untuk 1 drum (kapasitas 120 liter):

  • Tanah atau humus bambu: 20 kg
  • Tanah/lumpur sawah atau kebun lokal: Ambil ±10 kg dari 4 titik pojok dan 1 titik tengah lahan yang akan diolah (untuk representasi mikroba lokal)
  • Tanaman tahan kekeringan (akar, batang, daun), tahan penyakit, dll: 10 kg – semakin banyak jenis tanaman liar yang digunakan, semakin baik keberagaman mikrobiomanya
  • Katalis 1 BSM: 50 liter
  • Dedak padi: 2,5 kg (sebagai sumber makanan dan prebiotik bagi mikroba)

Prosedur:

  1. Campurkan seluruh bahan ke dalam drum secara merata.
  2. Tambahkan air bersih atau air cucian beras hingga seluruh bahan terendam.
  3. Fermentasikan selama 14 hari dengan aerasi aktif menggunakan aerator, atau aduk manual setiap pagi dan sore.

Penyimpanan dan Aktivasi:

  • Padatan hasil fermentasi dapat disimpan dalam wadah tertutup selama hingga 3 tahun (±1000 hari), karena mikroba akan memasuki fase dorman, jangan ditumpuk/ dicampur karena bisa menjadikan makanan bagi yang lain.
  • Untuk mengaktifkan kembali mikroba dorman dan menjadikannya Katalis 2 aktif, beri “makanan” berupa:
    • 3-4 kg kentang diparut/diperas menghasilkan 1 liter (harga 1 kg kentang Rp8.000),
    • dicampur dengan susu segar (atau susu bubuk dilarutkan) secukupnya, butuh lactobasilus?
    • diamkan selama 2–3 bulan dalam kondisi terkontrol.

Dosis Aplikasi di Lapangan:

  • Gunakan 250 ml pembenah tanah dicampur dengan 15 liter air untuk penyiraman atau penyemprotan pada tanah yang lembab. Jika tanah dalam kondisi kering, sebaiknya dibasahi terlebih dahulu sebelum aplikasi pembenah tanah.
  • Kebutuhan pembenah tanah per hektar:
    • Dengan Katalis 2: cukup menggunakan 7–10 liter per hektar.
    • Tanpa Katalis 2: dapat membutuhkan hingga 100 liter per hektar untuk mencapai hasil yang setara.

Katalis 3 - Untuk Pembuatan KCL

KCL adalah pupuk untuk merangsang buah tanaman

Bahan (kapasitas drum 120 liter): cangkang telur/ keong/ kerang halus 20 kg, garam 5 kg, karbit 0,5 kg, katalis 3 volume 50 liter, dedak padi 2,5 kg. Aerator setelah karbit habis. Garam kroso bisa diganti dengan air laut dengan ketentuan 1 liter air laut = 35 gram garam atau 1 kg garam (1000 gram) = 1000 / 35 ≈ 28,57 liter air laut.

Katalis 4 - Untuk Pembuatan ZPT (buah/ fase generatif dan daun/ fase pertumbuhan/ vegetatif tanaman buah/ sayur daun), Insek, Fungi, Pengusir Tikus (belum ada)

Bahan (kapasitas drum 120 liter): laos 12 kg, kunyit 12 kg, rumput yang tidak dimakan ulat 10 kg, katalis 4 volume 50 liter, dedak padi 2,5 kg. ZPT dibuat dari tanman yang mengandung auksin seperti boggol pisang, kecambah, pucuk tanaman, atau tanaman yang tumbuhnya cepat. Fungi berkaitan dengan jamur, PKK panu kada kurap dengan laos (melukai tanaman perlu ditutupi dengan antibiotik kunyit). Insectisida dari tanaman yang tidak dimakan hama seperti ulat (gadung, mimba). ZPT buah dari buah matang.

Katalis 5 – Untuk Pembuatan Pupuk Horti

Pupuk ini diberikan setelah tanaman mulai berbunga atau berbuah. Sebelum berbunga, tanaman sebaiknya diberi pupuk KCl, dan sebelumnya lagi, pupuk horti daun untuk merangsang pertumbuhan vegetatif.

Komposisi Bahan (untuk 1 m³):

  • Kohe kambing: 2 karung
  • Kohe ayam: 1 karung
  • Kohe sapi: 3 karung
  • Katalis 5: 5 liter
  • Garam: 3 kg

Prosedur Pembuatan:

  1. Campurkan seluruh bahan ke dalam drum secara merata.
  2. Tambahkan air bersih atau air cucian beras hingga semua bahan terendam.
  3. Fermentasikan selama 14 hari dengan aerasi aktif menggunakan aerator, atau aduk manual setiap pagi dan sore.

Penyimpanan dan Aktivasi:

  • Padatan hasil fermentasi dapat disimpan dalam wadah tertutup hingga 3 tahun (±1000 hari), karena mikroba akan memasuki fase dorman.
  • Untuk mengaktifkan kembali mikroba dorman menjadi Katalis 5 Aktif, beri "makanan" berupa:
    • ±2 kg wortel (taurin) yang diparut atau diperas,
    • Diamkan selama 2–3 bulan dalam kondisi terkontrol.

Dosis Aplikasi di Lapangan:

  • Gunakan 250 ml pembenah tanah dicampur dengan 15 liter air untuk penyiraman atau penyemprotan pada tanah yang lembab. Jika tanah dalam kondisi kering, sebaiknya dibasahi terlebih dahulu sebelum aplikasi pembenah tanah.
  • Kebutuhan pembenah tanah per hektar:
    • Dengan Katalis 5: cukup 7–10 liter per hektar.
    • Tanpa Katalis 5: dapat memerlukan hingga 100 liter per hektar untuk mendapatkan hasil yang setara.

Comments

Popular posts from this blog

POC Buah Jeruk Kurang Air

Hormon Tumbuh pada Tumbuhan v1

Tanaman Kipahit: Manfaat & Pupuk v1