Cara Buat dan Manfaat Biosaka
Biosaka — Panduan Lengkap
Semua yang perlu Anda tahu tentang Biosaka: definisi, cara buat, bahan, manfaat, dosis, waktu pakai, asal & penemu, dan tips praktis.
Definisi singkat
Biosaka adalah elisitor biologis berbasis bahan tanaman (ekstrak rumput/gulma dan tanaman lokal) yang dipakai untuk merangsang pertahanan dan pertumbuhan tanaman. Biasanya diproduksi secara sederhana oleh petani/penggiat pertanian organik dan diaplikasikan pada sayur, buah, dan padi.
Catatan: Biosaka sering disebut juga elisitor atau biostimulant lokal — bukan pupuk kimia konvensional.
Cara buat (metode sederhana)
- Siapkan 5–10 jenis rumput atau tanaman hijauan (setiap jenis satu genggam) — misalnya rumput gajah, kangkung liar, daun pepaya, daun singkong, alang-alang.
- Cincang atau potong halus bahan tanaman, masukkan ke dalam ember atau drum bersih.
- Tambahkan gula aren atau molase secukupnya (±200 g per 20 L) sebagai sumber makanan mikroba.
- Isi air (air hujan lebih baik) hingga menutup bahan; aduk lalu tutup longgar agar fermentasi aerob/anaerob terkendali.
- Fermentasi selama 7–21 hari tergantung suhu. Aduk ringan tiap 2–3 hari; bila muncul bau menyengat, cek aerasi atau ganti takaran gula.
- Saring hasilnya; cairan pekat itulah yang disebut Biosaka—dilusi sebelum aplikasi.
Variasi cara pembuatan ada; beberapa versi menambahkan EM (effective microorganisms) atau ragi untuk mempercepat fermentasi.
Bahan & Alternatif
- Bahan utama: campuran 5+ jenis rumput/gulma/tanaman hijau lokal.
- Sumber karbohidrat: gula aren, molase, gula tebu, atau sedikit gula pasir.
- Pemicu mikroba (opsional): ragi roti, EM4, atau biostarter kompos.
- Air: air hujan lebih baik daripada air PDAM berklorin.
- Alternatif: bila tidak ada banyak jenis rumput, gunakan campuran daun sayur (daun singkong, daun pepaya), kulit buah, dan sisa tanaman lain.
Manfaat utama
- Merangsang mekanisme pertahanan alami tanaman (elicitor).
- Meningkatkan pertumbuhan vegetatif: daun lebih subur, akar lebih kuat.
- Mengurangi kebutuhan pupuk kimia bila dipakai secara konsisten.
- Mendukung praktik pertanian organik dan menurunkan biaya produksi.
Dosis & waktu penggunaan
Karena produk rumahan berbeda-beda, dosis umum yang sering dipakai di lapangan:
- Foliar spray: 3–6 mL Biosaka per 1 L air (0.3–0.6%) — beberapa studi menemukan
4.5 mL/Lefektif untuk tomat ceri. - Penyiraman akar: 5–10 mL per L air, tergantung intensitas dan umur tanaman.
- Frekuensi: 7–14 hari sekali untuk pertumbuhan; pada fase kritis (bunga/buah) bisa disingkat 7 hari sekali.
Mulailah dari dosis rendah (mis. 2 mL/L) lalu tingkatkan bila tanaman merespons baik. Uji di 3–5 tanaman sebelum aplikasi luas.
Asal, penemu & sejarah singkat
Biosaka muncul sebagai inovasi lokal di Indonesia—didorong oleh peneliti universitas, kelompok pertanian, dan pemerintah daerah sejak awal 2020-an. Bentuk praktisnya banyak dipopulerkan melalui penelitian lapang dan pelatihan petani di beberapa kabupaten (contoh: Bantul, Aceh, dan beberapa studi universitas sejak 2023–2025).
Tidak selalu ada "penemu tunggal"—lebih tepat disebut gerakan atau formulasi lokal yang dikembangkan bersama peneliti & petani.
Hal penting & tips praktis
- Simpan Biosaka pekat di tempat sejuk; gunakan dalam 1–2 bulan untuk hasil optimal.
- Hindari pencampuran langsung dengan pestisida kuat — uji kompatibilitas dahulu.
- Catat reaksi tanaman (bukiting) setiap aplikasi: tanggal, dosis, kondisi cuaca, hasil.
- Gunakan sarung tangan saat menangani cairan pekat; meskipun alami, bisa menyebabkan iritasi kulit pada beberapa orang.
- Jika ingin komersial, pertimbangkan uji lalulintas mikroba dan keamanan sesuai peraturan setempat.
Comments
Post a Comment